Hallo Sobat ind2906 , pada pertemuan ini saya akan menjelaskan tentang Normalisasi.
Normalisasi
Dalam merancang basis data dapat dilakukan dengan:
1. Menerapkan Normalisasi terhadap struktur tabel yang telah diketahui, atau
2. Langsung membuat model Entity-Relationship.
Normalisasi merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain logik basis data dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.
BEBERAPA PENGERTIAN NORMALISASI :
Normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjuk-kan entity dan relasinya. Normalisasi adalah proses pengelompokan atributeatribute dari suatu relasi sehingga membentuk WELLSTRUCTURE RELATION. Well Structure Relation Adalah sebuah relasi yang jumlah kerangkapan datanya sedikit (minimum Amount Of Redundancy), sertamemberikan kemungkinan bagi user untuk melakukan INSERT, DELETE, dan MODIFY terhadap baris-baris data pada relation tersebut, yang tidak berakibat terjadinya ERROR atau INKONSESTENSI DATA, yang disebabkan oleh operasi-operasi tersebut.
Keuntungan Normalisasi
Keuntungan dari normalisasi, yaitu :
1. Meminimalkan ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk menyimpan data.
2. Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis data
3. Meminimalkan kemungkinan anomali pembaruan
4. Memaksimalkan stabilitas struktur data
ANOMALY
Anomaly merupakan penyimpangan-penyimpangan atau Error atau inkonsistensi data yang terjadi pada saat dilakukan proses insert, delete maupun update.
Terdapat 3 jenis Anomaly :
1. Insertion Anomaly
Error yang terjadi sebagai akibat operasi insert record/tuple pada sebuah relation.Situasi dimana tidak memungkinkan memasukkan beberapa jenis data secara langsung di database.
2. Deletion Anomaly
Error yang terjadi sebagai akibat operasi delete record/tuple pada sebuah relation . Penghapusan data yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, artinya data yang harusnya tidak terhapus mungkin ikut terhapus.
3. Update Anomaly
Error yang terjadi sebagai akibat inkonsistensi data yang terjadi sebagai akibat dari operasi update record/tuple dari sebuah relation . Situasi dimana nilai yang diubah menyebabkan inkonsistensi database, dalam artian data yang diubah tidak sesuai dengan yang diperintahkan atau yang diinginkan.
Problem-Problem Pada Relation yang Sudah Dinormalisasi
a. Performance problem
Masalah terhadap performa database
b. Referential Integrity Problem
Masalah yang timbul terhadap referensi antar data-data diantara dua tabel atau lebih.
BEBERAPA KONSEP YANG HARUS DIKETAHUI:
Field/ Atribut Kunci Kebergantungan Fungsi
Atribut Kunci (Field)
a. Key Field / atribute kunci dalam database:
Yaitu himpunan dari satu atau lebih entitas yang digunakan untuk mengidentifikasikan secara unik sebuah entitas dalam entitas set.
b. Candidate key
Yaitu satu attribute atau satu set minimal atribute yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian yang spesifik dari entity.
c. Primary key
Yaitu satu atribute atau satu set minimal atribute yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian yang spesifik tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity
d. Alternate key
Yaitu kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key
e. Foreign key
yaitu satu atribute (atau satu set atribute) yang melengkapi satu relationship (hubungan yang menunjukkan ke induknya.
Kebergantungan Kunci
1. Ketergantungan Fungsional (Fungsional Dependent)
Keterkaitan antar hubungan antara 2 atribute pada sebuah relasi. Dituliskan dengan cara : A -> B, yang berarti :Atribute B fungsionality Dependent terhadap atribute A atau Isi (value) atribute A menentukan isi atribute B Definisi dari functional dependent :
Diketahui sebuah relasi R, atribute Y dari R adalah FD pada atribute X dari R ditulis R.X -> R.Y jika dan hanya jika tiap harga X dalam R bersesuaian dengan tepat satu harga Y dalam R
2. Fully Functionaly Dependent (FFD)
Suatu rinci data dikatakan fully functional dependent pada suatu kombinasi rinci data jika functional dependent pada kombinasi rinci data dan tidak functional dependent pada bagian lain dari kombinasi rinci data. Definisi dari FDD:
Atribute Y pada relasi R adalah FFD pada atribute X pada relasi R jika Y FD pada X tida FD pada himpunan bagian dari X Contoh:
PersonID,Project,Project_budget?time_spent_byperson_ onProject (bukan FFD) PersonID, Project time_spent_byperson_onProject (FDD)
3. Ketergantungan Partial
Sebagian dari kunci dapat digunakan sebagai kunci utama
4. Ketergantungan Transitif
Menjadi atribute biasa pada suatu relasi tetapi menjadi kunci pada relasi lain
5. Determinan
Suatu atribute (field) atau gabungan atribute dimana beberapa atribute lain bergantung sepenuhnya pada atribute tersebut
Bentuk Normalisasi
Aturan-aturan normalisasi dinyatakan dengan istilah bentuk normal. Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan pada relasi-relasi dalam basis data dan harus dipenuhi oleh relasi-relasi tersebut pada level-level normalisasi. Beberapa level yang biasa digunakan pada normalisasi adalah:
1. Bentuk normal pertama (1NF)
Bentuk normal yang pertama atau 1NF mensyaratkan beberapa kondisi dalam sebuah database, berikut adalah fungsi dari bentuk normal pertama ini.
� Menghilangkan duplikasi kolom dari tabel yang sama.
� Buat tabel terpisah untuk masing-masing kelompok data terkait dan mengidentifikasi setiap baris dengan kolom yang unik (primary key).
Contoh Normalisasi Database 1NF
dari manual bon pembelian diatas kita dapat menjadi bentuk normal pertama dengan memisah-misahkan data pada atribut-atribut yang tepat dan bernilai atomik, juga seluruh record / baris harus lengkap adanya.
2. Bentuk normal kedua (2NF)
Syarat untuk menerapkan normalisasi bentuk kedua ini adalah data telah dibentuk dalam 1NF,berikut adalah beberapa fungsi normalisasi 2NF.
� Menghapus beberapa subset data yang ada pada tabel dan menempatkan mereka pada tabel terpisah.
� Menciptakan hubungan antara tabel baru dan tabel lama dengan menciptakan foreign key.
� Tidak ada atribut dalam tabel yang secara fungsional bergantung pada candidate key tabel tersebut.
Contoh normalisasi database bentuk 2NF
Bentuk normal kedua dengan melakukan dekomposisi tabel diatas menjadi beberapa tabel dan mencari kunci primer dari tiap-tiap tabel tersebut dan atribut kunci haruslah unik.
3. Bentuk normal ketiga (3NF)
Normalisasi database dalam bentuk 3NF bertujuan untuk menghilangkan seluruh atribut atau field yang tidak berhubungan dengan primary key. Dengan demikian tidak ada ketergantungan transitif pada setiap kandidat key. Syarat dari bentuk normal ketiga atau 3NF adalah :
� Memenuhi semua persyaratan dari bentuk normal kedua.
� Menghapus kolom yang tidak tergantung pada primary key.
Contoh Normalisasi Database Bentuk 3NF
Bentuk normal ketiga mempunyai syarat, setiap relasi tidak mempunyai atribut yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama dan harus memenuhi bentuk normal kedua (2NF).
4. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)
Merupakan sebuah teknik normalisasi database yang sering disebut 3.5NF, memiliki hubungan yang sangat erat dengan bentuk 3NF. Pada dasarnya adalah untuk menghandle anomali dan overlooping yang tidak dapat di handle dalam bentuk 3NF. Normalisasi database bentuk ini tergantung dari kasus yang disediakan, tidak semua tabel wajib di normalisasi dalam bentuk BCNF.
5. Bentuk normal keempat (4NF)
Dilakukan jika terdapat anomali pada (3NF)
6. Bentuk Normal kelima (5NF)
Langkah ini untuk memecah relasi menjadi dua sehingga relasi tersebut tidak digabungkan kembali manjadi satu dan jika terdapat anomali pada (5NF)
Pada Pertemuan ke-5 ini semoga membantu. jika ada pertanyaan silakan koment dibawah ini. Untuk info update Artikel Terbaru Kami silakan follow kami disini atau ind2906.blogspot.co.id